Sabtu, 26 Maret 2011

Ngilu Sendi Bisa Pertanda Tuberkulosis Tulang

Ngilu Sendi Bisa Pertanda Tuberkulosis Tulang

Kamis, 06 Agustus 2009
Bakteri-bakteri penyebab tuberkulosis masuk dalam spongiosa tulang ketika terbawa oleh aliran darah. Jika, tulang yang diserang ini ditekan maka akan menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa.

Wanda, 43 tahun, selalu mendapati rasa nyeri di bagian tulang setiap kali bangun tidur. Rasa sakit berlebihan itu dirasakan di bagian punggung dan sangat sulit digerakkan. Bila bagian punggung itu ditekan, rasa nyeri itu semakin terasa.

Kondisi yang selalu dialami hampir setiap hari ini membuat Wanda bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi padanya? Jenis sakit apakah ini? Dan kepada siapakah dia harus meminta pertolongan?

Wanda curiga, penyakit yang baru beberapa waktu dideritanya ini mungkin sejenis rematik atau hanya sekadar kelelahan biasa. Jangan-jangan dia hanya membutuhkan jasa seorang tukang pijat untuk merilekskan kondisi tubuhnya.

Perkiraan Wanda ini mungkin saja benar, tapi waspadalah,
siapa tahu rasa nyeri pada tulang ini merupakan tanda-tanda awal
tuberkulosis tulang atau kerap disebut TB tulang. Gejala penyakit yang disebabkan oleh bakteri mikrobakterium tuberkulosis (mycrobacterium tuberculosis) ini memang berupa nyeri pada bagian tulang.

Namun, kecurigaan harus ditingkatkan jika ternyata rasa nyeri dibarengi dengan gejala lain, seperti demam tinggi lebih dari dua pekan serta penurunan berat badan yang cukup drastis selama jangka waktu tersebut.

Dr Wia Melia dari Perkumpulan Pemberantasan Tuberkolusis Indonesia (PPTI) mengatakan masyarakat awan memang kerap menyangka gejala-gejala nyeri tulangnya merupakan gejala rematik atau pegal linu biasa. Padahal bisa jadi, nyeri pada tulang yang biasanya dialami para lanjut usia ini juga sangat mungkin merupakan gejala penyakit tuberculosis tulang.

Menurut Wia, penyakit TB tulang memang belum lazim ditemukan. Di Indonesia, jumlah penderitanya hanya 10 persen dari jumlah penderita TB paru.

Sakit yang dirasakan saat seseorang menderita tuberkulosis tulang, tambah Wia, merupakan suatu proses peradangan kronik dan destruktif yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosis yang menyebar secara hematogen. Umumnya, bakteri yang menyerang ini berasal dari paru-paru.

Dokter yang sudah menggeluti bidang penyakit tuberkolusis sejak tahun 1997 ini mengatakan umumnya bakteri tuberkulosis memang menyerang paru-paru. Ini terjadi karena bakteri TB masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, dalam hal ini paru-paru sebagai sentra utama pernapasan.

Namun sebenarnya mikrobakterius tuberkulosis tidak hanya menyerang paru-paru saja. Bakteri yang sudah ditemukan sejak zaman prasejarah ini bisa menyerang seluruh organ di dalam tubuh manusia. “Ujung rambut sampai ujung kaki bisa diserang oleh bakteri ini,” ujar Wia.

Pendapat ini diiyakan Prof Dr Hadiarto Mangunnegoro SpP(K), Ketua Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada kebanyakan kasus yang terjadi, mikrobakterius tuberkulosis yang menjadi penyebab penyakit tuberkulosis memang langsung menuju paru-paru melalui saluran pernapasan.

“Sisanya baru menyerang tulang, termasuk otak dan bahkan kelenjar. Dulu banyak sekali orang terbungkuk-bungkuk akibat terkena TB tulang,” kata dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, ini.

Serang Tulang Besar
Pada prinsipnya, ketika masuk dalam tubuh manusia, bakteri tersebut bisa menyerang ke organ mana pun. Jika kondisi paru-paru seseorang dalam kondisi baik maka bakteri yang memiliki masa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar 12 pekan ini akan menyerang organ-organ lain. “Sepanjang ada aliran darah, bakteri bisa menyerang persendian, tulang, atau bahkan otak.” Waspadalah sebab tuberkulosis tulang juga tidak selalu disertai batuk seperti halnya tuberkulosis paru-paru. “Kadang ada yang disertai batuk, tapi ada juga yang tidak,” kata Wia lagi.

Jenis tulang yang biasanya diserang mikrobakterium tuberkulosis umumnya merupakan tulang-tulang besar yang menjadi penopang tubuh, seperti tulang belakang, tulang pinggul, tulang bokong, tulang bahu, termasuk persendian serta kaki.

Bakteri-bakteri penyebab tuberkulosis tersebut masuk dalam spongiosa tulang ketika terbawa oleh aliran darah. Jika tulang yang diserang ini ditekan maka akan menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Namun umumnya bersifat lokal. “Jadi nyerinya hanya di satu titik saja,” kata Wia.

Jika tidak kunjung diobati, bakteri-bakteri ini akan menggerogoti dan menghancurkan tulang tempat bakteri tersebut bersarang. Lama-kelamaan tulang menjadi keropos dan hancur. Akibatnya, penderitanya akan lumpuh atau meninggal.

Semakin muda seseorang menderita tuberkulosis tulang dan tidak mendapat perawatan medis yang layak maka akan semakin besar kemungkinan orang tersebut menderita cacat permanen. Sebaliknya, pasien yang segera menyadari bahwa dirinya menderita TB tulang kurang dari enam bulan dan segera mengupayakan pertolongan, kemungkinan untuk sembuh sangat besar.
(nik/L-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar