Sabtu, 26 Maret 2011

SALMONELLA

SALMONELLA


1. SIFAT BAKTERI
Bentuk batang, gram negatif fakultatif aerob bergerak dengan flagel peritrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu.
Sebagian besar salmonella bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber infeksi pada manusia. Binatang-binatang itu antara lain tikus, unggas, ternak, anjing dan kucing.
Di alam bebes salmonella dapat tahan hidup lama dalam air, tanah atau bahan makanan. Dalam feces di luar tubuh manusia tahan hidup 1 - 2 bulan. Dalam air susu dapat berkembang biak da hidup lebih lama sehingga sering merupakan batu loncatan untuk penularan penyakit lainya.
2. PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
Pada manusia menimbulkan penyakit Typhus abdominalis. Masa inkubasinya antara 7 – 14 hari gejalanya berupa: demam dengan suhu tinggi 40 0c terutama sore hari, seringkali meracau dan gelisah (delerium). Penderita sangat lemah dan apatis, Anorexai dan sakit kepala. Beberapa penderita mengalami diarrhea, tetapi umumnya mengalami konstipasi ( tidak bisa buang air besar ).
Bakterinya masuk kealiran darah (septicemia). Pada penyakit yang berat dapat terjadi perforasi usus dan peritonisis. Angka kematian kurang lebih 25% ( lebih kurang dari dua puluh lima persen ).



CARA PENULARAN PENYAKIT
Melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi, antara lain :
 Melalui air untuk kepentingan rumah tangga dan tidak memenuhi sarat sarat kesehatan;
 Daging, telur, susu, yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang matang;
 Makanan dan minuman yang berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonella, seperti lalat, tikus, kucing, dan ayam.
Setelah sembuh dari penyakitnya, penderita akan kebal terhadap typhus untuk waktu yang cukup lama. Infeksi ulang ( reinfeksi ) dapat terjadi tetapi gejalanya sangat ringan. Mantan penderita dapat juga menjadi karier krena bakteri yang menetap dan berkembang biak dalam kantung empedunya. Bahan yang berbahaya untuk penularan adalah feces penderita atau karier.
REAKSI WIDAL (REAKSI WIDAL DAN GRUBER)
Salmonella mempunyai 3 macam antigen, yaitu: O antigen (somatik antigen). H antigen (flagellar antigen) dan Vi antigen (virulensi antigen). pada reaksi aglutinasinya:
 Aglutinasi O berbentuk butir-butir pasir yang tidak hilang bila dikocok;
 Aglutinasi H berbentuk butir-butir pasir yang hilang bila dikocok;
 Aglutunasi Vi berbentuk awan.
Reaksi widal adalah suatu reaksi serum (sero test) untuk mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap salmonella, dengan jalan mereaksikan serum seseoarang dengan antigen O, H, dan Vi dari laboratorium. Bila terjadi aglutinasi, dikatakan reaksi widal positif yang berarti serum orang tersebut mempunyai antibodi terhadap salmonella baik setelah vaksinasi, setelah sembuh dari penyakit typhus ataupun sedang menderita typhus .Reaksi widal negatif artinya tidak memeliki antibodi terhadap salmonella.
Reaksi widal dipakai untuk menegakkan diagnosa penyakit typhus abdominalis. Peninggian titer aglitinin O menunjukan adanya infeksi yang aktif; Peninggian titer aglitinin O menunjukan disebapkan vaksinasi; Peninggian titer aglitinin Vi menunjukan karier.
BAHAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Sampel feces diperiksa dengan mikroskop setelah pewarnaan dan ditanam pada pembenihan. Kultur darah dan kultur urine dilakukan sewaktu penderita demam.
PENCEGAHAN
Pencegahan penyakit dilakukan terutama dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, peningkatan hygiene pribadi, perbaikan sumber air untuk keperluan rumah tangga, peningkatan sanitasi lingkungan khususnya perbaikan cara pembuangan feces manusia serta pembrantasan tikus dan lalat. Selain itu, pengawasan penjualan bahan makanan (telur, susu, sayuran dan sebagainya) dan tempat pemotongan hewan.













BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan salmonella adalah bakteri yang bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber inpeksi pada manusia, berbentuk batang, gram nebatif fakultatif aerob bergerak dengan flagel peritrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu.
Pada manusia menimbulkan penyakit Typhus abdominalis. Cara penularan penyakitnya Melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi, antara lain :
 Melalui air untuk kepentingan rumah tangga dan tidak memenuhi sarat sarat kesehatan;
 Daging, telur, susu, yang berasal dari hewan sakit yang dimasaak kurang matang;
 Makanan dan minuman yang berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonella, seperti lalat, tikus, kucing. Dan ayam.
Bahan pemeriksaan laboratoriumSampel feces diperiksa dengan mikroskop setelah pewarnaan dan ditanam pada pembenihan. Kultur darah dan kultur urine dilakukan sewaktu p;enderita demam.
B. Saran
Disarankan untuk menciptakan pola hidup sehat agar tercegah dari penyakit. Pencegahan penyakit dilakukan terutama dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, peningkatan hygiene pribadi, perbaikan sumber air untuk keperluan rumah tangga, peningkatan sanitasi lingkungan khususnya perbaikan cara pembuangan feces manusia serta pembrantasan tikus dan lalat. Selain itu, pengawasan penjualan bahan makanan (telur, susu, sayuran dan sebagainya) dan tempat pemotongan hewan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar