Sabtu, 26 Maret 2011

PLASMODIUM VIVAX

PLASMODIUM VIVAX


A. Pengertian
Plasmodium vivax adalah protozoa parasit dan manusia patogen . The most frequent and widely distributed cause of recurring (tertian) malaria , P. Yang sering dan didistribusikan secara luas menyebabkan sebagian besar berulang (malaria) malaria , P. vivax is one of the six species of malarial parasite that commonly infect humans. vivax merupakan salah satu dari enam jenis parasit malaria yang sering menginfeksi manusia. It is less virulent than Plasmodium falciparum , which is the deadliest of the six, and is seldom fatal. P. Hal ini kurang virulen dari Plasmodium falciparum , yang merupakan paling mematikan dari enam, dan jarang berakibat fatal. P. vivax is carried by the female Anopheles mosquito, since it is the only sex of the species that bites. vivax dilakukan oleh betina Anopheles nyamuk, karena jenis kelamin hanya dari spesies yang menggigit.
B. Epidemiologi
P. vivax is found mainly in Asia, Latin America, and in some parts of Africa. P. P. vivax ditemukan terutama di Asia, Amerika Latin, dan di beberapa bagian Afrika. P. vivax can cause death due to splenomegaly (a pathologically enlarged spleen), but more often it causes debilitating – but non-fatal – symptoms. [ 1 ] Overall it accounts for 65% of malaria cases in Asia and South America . vivax dapat menyebabkan kematian akibat splenomegali (a pembesaran limpa patologis), tetapi lebih sering menyebabkan melemahkan - tetapi non-fatal - gejala. [1] Semuanya itu menyumbang 65% dari kasus malaria di Asia dan Amerika Selatan .
C. Biologi
P. vivax dapat mereproduksi baik secara aseksual dan seksual, tergantung pada tahap siklus hidupnya.
Aseksual bentuk:
• Tanaman belum trofozoit (Ring atau cincin meterai-berbentuk), sekitar 1 / 3 dari diameter dari RBC
• trofozoit dewasa: Sangat tidak teratur dan halus (digambarkan sebagai amoeboid); pseudopodial banyak proses terlihat. Presence of fine grains of brown pigment (malarial pigment) or hematin probably derived from the haemoglobin of the infected red blood cell. Kehadiran butiran halus pigmen coklat (pigmen malaria) atau hematin mungkin berasal dari hemoglobin dari sel darah merah yang terinfeksi.
• Schizonts (also called meronts): As large as a normal red cell; thus the parasitized corpuscle becomes distended and larger than normal. Schizonts (juga disebut meronts): Sebagai besar sebagai sel darah merah yang normal, sehingga sel terparasit menjadi buncit dan lebih besar dari biasanya. There are about sixteen merozoites. Ada merozoit sekitar enam belas.
tahap Seksual
. Tahap seksual termasuk proses-proses berikut oleh yang P. vivax reproduces sexually: vivax mereproduksi seksual:
1. Transfer to mosquito Transfer ke nyamuk
2. Gametogenesis Gametogenesis Microgametes Mikrogamet dan Macrogametes Makrogamet
3. Fertilization Pemupukan
4. Ookinite Ookinite
5. Oocyst Ookista
6. Sporogony Sporogony
tahap Nyamuk
siklus hidup nyamuk meliputi:
1. Formation of gametes
2. Pembentukan gamet , Fertilization
3. Pemupukan

d. morfologi
Eritrosit yang terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran dan pucat karena kekurangan hemoglobin.
- Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi.
- Tropozoit tua tampak sebagai cincin amuboid akibat penebalan sitoplasma yang tidak merata.
- Dalam waktu 36 jam parasit akan mengisi lebih dari setengah sel eritrosit yang membesar.
- Proses selanjutnya inti sel parasit akan mengalami pembelahan dan menjadi bentuk schizont yang berisi merozoit berjumlah antara 16 – 18 buah.
- Gametosit mengisi hampir seluruh eritrosit. Mikrogametosit berinti besar dalam pewarnaan Giemsa akan berwarna merah muda sedangkan sitoplasma berwarna biru. Makrogametosit berinti padat berwarna merah letaknya biasanya di pinggir.
- Terdapat bintik-bintik merah yang disebut titik Schuffner pada eritrosit yang terinfeksi parasit ini.
e. siklus hidup
Plasmodium mengalami 2 siklus, yaitu :
1. Siklus aseksual (schizogoni) di dalam tubuh vertebrata (termasuk manusia)
2. Siklus seksual (sporogoni) di dalam tubuh nyamuk.
Schizogoni :
- Sporozoit infektif dari kelenjar ludah nyamuk Anopheles dimasukkan ke dalam aliran darah hospes vertebrata / manusia.
- Dalam 30 menit, sporozoit memasuki sel parenkim hati dan memulai stadium eksoeritrositer.
- Dalam sel hati sporozoit berkembang menjadi schizont, kecuali sebagian parasit yang tidak berkembang akan mengalami masa “ tidur “ (dormant) dan disebut sebagai hipnosoit yang sewaktu-waktu dapat berkembang menjadi aktif.
- Schizont matang dalam sel hati akan membelah dan mengeluarkan merozoit.
- Merozoit hati memasuki eritrosit dan mulai berjalan stadium eritrositer.
- Merozoit dalam eritrosit berkembang menjadi bentuk tropozoit.
- Tropozoit berkembang menjadi schizont, yang bila telah matang akan pecah dan mengeluarkan merozoit.
- Sebagian merozoit akan mengalami fagositosis, sebagian lagi akan memasuki eritrosit lain dan mengulang siklus schizogoni, sementara sebagian lainnya lagi akan memasuki eritrosit tetapi tidak membentuk schizont melainkan membentuk gametosit.
Sporogoni :
- Gametosit dalam eritrosit akan masuk ke tubuh nyamuk bersamaan saat nyamuk menggigit manusia yang terinfeksi Plasmodium.
- Mikrogametosit matang akan mengeluarkan filament yang aktif dan bisa membuahi makrogametosit dan menghasilkan zigot.
- Dalam waktu 12 – 24 jam setelah nyamuk menghisap darah, zigot menjadi ookinet yang dapat menembus dinding lambung berkembang menjadi ookista.
- Di dalam ookista dibentuk ribuan sporozoit.
- Saat ookista pecah, sporozoit keluar dan akan menuju ke seluruh bagian tubuh nyamu termasuk menembus kelenjar liurnya
- Bila nyamuk menggigit manusia, sporozoit masuk ke tubuh manusia dan dimulailah siklus schizogoni.
f. diagnosa laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa pasti penyakit malaria adalah dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis untuk menemukan parasit Plasmodium dalam sediaan darah. Sediaan darah tipis akan memberikan gambaran bentuk parasit yang lebih baik dan sempurna morfologinya, namun perlu ketelitian dan kesabaran dalam melakukan pemeriksaan. Sedangkan sediaan darah tebal akan mempercepat proses identifikasi Plasmodiun walaupun morfologi parasit tidak sebaik bila dibuat sediaan apus.
Tes serologi untuk malaria bisa dilakukan dengan IHA ( Indirect Hemaglutination Test ) dan ELISA ( Enzym Linked Immuno Sobent Assay ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar